Garap Proyek Fisik Pemerintah, Kinerja CV Tirtanadi Jaya Minim Progres

Sumenep, moralika.com – Proyek fisik pembangunan infrastruktur penunjang Aglomerasi Pabrik Hasil Tembakau (APHT) Sumenep minim progres. Khususnya untuk paket konstruksi musala, MCK, kantin dan area parkir.

Proyek ini digarap oleh CV Tirtanadi Jaya sebagai rekanan pemenang tender. Pagu anggaran yang dialokasikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep untuk program ini mencapai Rp3.187.440.724,00.

Hanya, harga perkiraan sendiri (HPS) proyek ini justru separuh lebih kecil dari pagu yang disediakan, yaitu Rp1.592.352.800,43. Sedangkan harga kontrak yang disepakati, yakni senilai Rp1.565.282.636,07.

Baca Juga:

Disdikbud Pamekasan Terseret Isu Penyelewengan Beasiswa

Mandor proyek, Hafid mengungkapkan, proses pembangunan masih fokus pada pengerjaan kantin. Sedangkan penggarapan konstruksi lainnya belum dilakukan. Bahkan untuk pembangunan area parkir, menurut mandor, masih belum ditentukan posisinya oleh rekanan pelaksana proyek.

“Pekerjaannya sudah dimulai Rabu (22/10/2025) pekan lalu,” ungkapnya, Selasa (28/10/2025).

Pantauan moralika.com di lokasi, progres proyek itu masih dalam tahap pengerjaan bagian fondasi bangunan. Sedangkan, jadwal kontrak program fisik yang melekat di Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskop UKM Perindag) Sumenep ini, ditarget tuntas sepenuhnya dalam waktu 90 hari kalender.

Baca Juga:

Produksi Bawang Merah Tanpa Target, Aktivis Kritik Arah Kebijakan DKPP Sumenep

Hafid menyampaikan, proses pengerjaan sempat mengalami kendala saat baru dimulai. Kata dia, penggalian fondasi awalnya dilakukan secara manual menggunakan tenaga manusia. Hanya, progres yang dihasilkan sangat minim bahkan memakan waktu cukup lama.

“Selama empat hari, penggalian fondasi dilakukan secara manual,” ujarnya.

Karena pekerja sudah merasa tidak mampu, maka penggalian fondasi untuk area kantin dilanjutkan memakai alat berat. Pekerjaan tersebut berhasil dituntaskan selama dua hari setelah beralih menggunakan mesin bego alias ekskavator.

Baca Juga:

Progres Jalan APHT Sumenep Masih 10 Persen, CV Gunung Kembar Klaim Selesai Tepat Waktu

Sekarang, proses pengerjaannya sedang dalam tahap pemasangan batu fondasi. Pekerjaan ini, kata Hafid, memerlukan waktu selama satu pekan. Setelah itu, baru bisa dilanjutkan pada penggarapan dinding bangunan.

Dia menyebutkan, panjang area kantin yang akan dibangun berukuran 20 meter. Sedangkan untuk lebarnya yaitu 2,5 meter. Area tersebut, akan dibangun menjadi delapan ruang kantin.

“Kami upayakan, semua pekerjaan bisa selesai tepat waktu. Bahkan, nanti akan diberlakukan kerja lembur untuk bisa kejar target,” ucapnya.

Baca Juga:

Sebaran Campak di Pamekasan Mencapai Ribuan Kasus, 11 Anak Dilaporkan Meninggal

Pekerja bangunan yang menggarap proyek ini, berjumlah 15 orang. Meliputi pekerja pembantu sebanyak delapan orang dan tukang sebanyak tujuh orang.

Meskipun begitu, Hafid menganggap jumlah pekerja masih kurang. Sehingga, dia akan menambahnya lagi sebanyak enam orang pekerja. Meliputi empat pekerja pembantu dan dua tukang. Mereka akan dipekerjakan mulai Rabu (29/10/2025).

“Perlu menambah pekerja. Supaya kantin dan musala bisa sama-sama dikerjakan,” katanya.

Baca Juga:

Segel Apotek Pangestu Dibuka, PD Sumekar Sebut Tunggakan DBH Dibayar Lunas

Direktur CV Tirtanadi Jaya, Babur Rahman, tidak merespons saat dihubungi tim media ini. Pesan Whatsapp yang dikirimkan ke nomor miliknya tidak berbalas, meskipun sudah centang dua. Bahkan, saat ditelepon tidak diangkat. (*/bus)