Abd Rahman Mengajak Masyarakat Refleksikan Nilai Kesaktian Pancasila
Sumenep, moralika.com – Sekretaris Komisi II DPRD Sumenep, Abd Rahman, mengajak masyarakat merefleksikan Hari Kesaktian Pancasila pada 1 Oktober 2025. Menurutnya, hari besar nasional itu memiliki makna mendalam yang sangat penting untuk dipahami.
Rahman mengatakan, peneguhan nilai Pancasila, salah satunya dapat diterapkan melalui kesadaran bergotong royong. Prinsip serupa, lanjut dia, memiliki pengaruh luar biasa dalam mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa.
“Semangat gotong royong ini, sampai sekarang masih saya temukan secara nyata dalam kehidupan sosial masyarakat desa. Itu harus terus dirawat,” ungkapnya.

Politisi asal Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep ini juga menegaskan, hubungan sosial masyarakat desa terjalin sangat erat. Kesadaran untuk saling membantu atau tolong menolong dilakukan tanpa mengharap balas pamrih.
“Semua itu adalah wujud nyata dari sikap kemanusiaan bangsa kita,” ucapnya.
Kata Rahman, pemahaman tentang Pancasila tidak cukup sekadar dianggap sebagai simbol negara. Lebih dari itu, prinsip nilainya wajib diterapkan dalam aktivitas kehidupan sehari-hari.
Namun, beriringan dengan perkembangan zaman yang makin canggih, kini ada banyak tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya adalah maraknya informasi bohong yang beredar melalui media sosial, sehingga berpotensi memecah belah kesatuan bangsa.

“Terutama bagi anak muda, bisa saja lebih mudah terpengaruh dengan hoaks dan ujaran kebencian. Itu yang harus kita cegah,” katanya.
Sebagai salah satu langkah untuk mencegah pengaruh negatif terhadap kaum muda, maka Rahman mendorong adanya ruang produktif. Seperti penyelenggaraan dialog kebangsaan, pelatihan literasi digital, hingga penguatan organisasi kepemudaan.
Menurutnya, kegiatan positif semacam itu penting untuk dilakukan. Terutama dalam upaya menanamkan semangat persatuan di tengah perkembangan zaman.
Bahkan di sisi lain, Rahman juga menekankan pentingnya pembangunan desa yang berpedoman pada nilai Pancasila. Prinsip musyawarah, gotong royong, dan keadilan sosial harus menjadi pijakan mendasar.

Musyawarah desa dengan melibatkan partisipasi masyarakat secara langsung, lanjut Rahman, adalah bagian dari wujud penerapan nilai Pacasila. Kesaktian Pancasila bukan sekadar slogan, namun sebuah prinsip yang harus dilakukan dalam kehidupan sosial.
“Nilai Pancasila ini akan benar-benar terasa jika kita mengamalkannya setiap hari, dalam hal kecil maupun besar,” pungkasnya. (ifh/bus)
Join WhatsApp channel moralika.com agar tidak ketinggalan berita terbaru lainnya.
Gabung