Moralika.com
Beranda Berita KLB Campak di Sumenep Sulit Dikendalikan, Dinkes P2KB Minta Kunjungan Faskes Dibatasi

KLB Campak di Sumenep Sulit Dikendalikan, Dinkes P2KB Minta Kunjungan Faskes Dibatasi

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes P2KB Sumenep, Achmad Syamsuri. (Moh. Busri/Moralika)

Sumenep, moralika.com – Lonjakan penyakit campak yang terjadi di Kabupaten Sumenep sulit dikendalikan. Hal itu diduga akibat minimnya kesadaran masyarakat untuk saling menjaga diri.

Keterangan serupa disampaikan langsung oleh Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Sumenep, Achmad Syamsuri. Menurutnya, selama ini banyak keluarga pasien yang membawa bayi atau anak saat menjenguk penderita campak di rumah sakit (RS).

Akibat hal tersebut, maka virus campak yang ada pada tubuh pasien memiliki potensi lebih mudah untuk menular kepada anak yang dibawa orang tuanya saat berkunjung ke faskes. Sementara itu, Syamsuri juga menerangkan bahwa penularan virus campak dapat terjadi dengan sangat cepat.

“Tanpa disadari, ini menjadi media penyebaran virus campak. Karena kontak antara pasien dengan yang menjenguknya terus terjadi,” jelasnya, Selasa (2/9/2025).

Selain kontak fisik yang terus terjadi antara pasien dengan pengunjung faskes, mayoritas keluarga pasien sering tidak memakai masker. Minimnya kesadaran dari masyarakat tersebut, mengakibatkan penularan virus campak makin sulit dikendalikan.

Sebaran virus campak, lanjut Syamsuri, harus ditangani dengan serius. Mengenai itu, tentu tidak bisa sekadar mengandalkan tenaga kesehatan (nakes). Beriringan dengan hal tersebut, juga diperlukan kesadaran penuh dari masyarakat untuk saling menjaga diri.

“Sebaiknya kunjungan keluarga pasien dibatasi, agar penularan dapat ditekan,” pungkasnya. (bus)

Join WhatsApp channel moralika.com agar tidak ketinggalan berita terbaru lainnya.

Gabung
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan