Petani Garam Pamekasan Berhenti Produksi, Kondisi Harga Terpantau di Bawah Dua Ribu - Moralika.com
Moralika.com
BAPPEDA
STKIP
BKPSDM
Yazid
BPRS
Beranda Berita Petani Garam Pamekasan Berhenti Produksi, Kondisi Harga Terpantau di Bawah Dua Ribu

Petani Garam Pamekasan Berhenti Produksi, Kondisi Harga Terpantau di Bawah Dua Ribu

PANEN TERAKHIR: Petani garam di Desa Pandan, Kecamatan Galis, Pamekasan mengangkut hasil produksi, Sabtu (25/10/2025). (Moralika/Romzul Fannani)

Pamekasan, moralika.com — Harga garam di Kabupaten Pamekasan tidak sampai Rp2 ribu rupiah per kilogram. Pantauan di lapangan, petani melepas garam hasil produksinya seharga Rp1.800 per kilogram kepada pedagang.

Pemilik tambak garam di Desa Lembung, Kecamatan Galis, Pamekasan, Moh. Dhimas Darmawan mengatakan, saat ini sebagian petani sudah mulai berhenti memproduksi garam. Hal itu disebabkan kondisi cuaca mulai memasuki musim hujan.

Menurutnya, jika aktivitas produksi nekat dilakukan dalam kondisi cuaca buruk seperti sekarang, berpotensi mengakibatkan gagal panen. Maka dari itu, kebanyakan petani memilih berhenti produksi dan akan memulainya kembali pada musim kemarau tahun depan.

“Sekarang panen terakhir,” ungkapnya, Sabtu (25/10/2025).

Meskipun sudah berhenti produksi, Dhimas masih memiliki stok garam yang sudah siap dijual dalam beberapa waktu ke depan. Stok itu adalah hasil panen tahun ini dan sebagian di antaranya merupakan sisa produksi tahun lalu.

Selama musim hujan, kata dia, biasanya permintaan garam terus berlanjut. Sementara itu, sudah tidak ada petani yang melakukan aktivitas produksi. Sehingga, stok garam dapat terjadi kelangkaan hingga membuat harga naik signifikan.

“Kalau permintaan terus berlanjut, bisa saja stok di gudang kurang,” jelasnya.

Petani garam asal Desa Pandan, Kecamatan Galis, Pamekasan, Suhartono menyampaikan, harga garam tahun ini tidak sampai menyentuh Rp2 ribu per kilogram. Harga tertinggi yang dia lepas kepada pedagang, yaitu sebesar Rp1.800 per kilogram atau Rp1,8 juta per ton.

“Kondisi harga memasuki musim hujan saat ini, tidak tentu secara pasti,” ujarnya.

Sama seperti Dhimas, Suhartono juga memprediksi harga garam segera naik pada musim hujan tahun ini. Namun,  hal itu bergantung pada jumlah permintaan pasar dan kemampuan stok di lapangan.

“Pasti naik, karena sekarang kan kemarau basah (sering hujan),” pungkasnya. (fan/bus)

Join WhatsApp channel moralika.com agar tidak ketinggalan berita terbaru lainnya.

Gabung
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan