Produksi Bawang Merah Tanpa Target, Aktivis Kritik Arah Kebijakan DKPP Sumenep - Moralika.com
Moralika.com
BAPPEDA
STKIP
BKPSDM
Yazid
BPRS
Beranda Berita Produksi Bawang Merah Tanpa Target, Aktivis Kritik Arah Kebijakan DKPP Sumenep

Produksi Bawang Merah Tanpa Target, Aktivis Kritik Arah Kebijakan DKPP Sumenep

VARIETAS RUBARU: Petani menunjukkan hasil panen bawang merah lokal Sumenep. (Moralika/Upland Project).

Sumenep, moralika.com – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sumenep tidak menetapkan patokan target produksi bawang merah tahun ini. Organisasi perangkat daerah (OPD) itu, hanya mendorong petani agar terus meningkatkan hasil panen.

Kepala DKPP Sumenep, Chainur Rasyid mengatakan, jumlah produksi barang merah varietas lokal sengaja tidak ditentukan target pasti. Sebab, kata dia, hasil panen sangat bergantung pada kondisi cuaca serta medan lahan yang digunakan sebagai media tanam.

“Kami tidak punya target, tapi harus meningkat produksinya. Karena kami juga melihat cuaca,” ujarnya, Senin (27/10/2025).

Dia menyebutkan, upaya dari pemerintah untuk mendorong peningkatan produksi bawang merah konsisten dilakukan. Salah satunya melalui perluasan area tanam di beberapa wilayah.

Tahun ini, DKPP Sumenep tidak hanya mendorong pengembangan area tanam bawang merah lokal di kawasan Kecamatan Rubaru. Jangkauannya mulai diperluas ke kecamatan lain, seperti di Guluk-Guluk dan Lenteng.

“Dua wilayah itu baru mulai tanam dan ke depan bisa berkontribusi terhadap peningkatan produksi bawang merah di Sumenep,” ucapnya.

Meski begitu, bantuan dari pemerintah daerah belum bisa menjangkau semua petani. Hingga kini, hanya empat kecamatan yang mendapatkan dukungan program pengembangan bawang merah. Meliputi Kecamatan Rubaru, Ambunten, Guluk-Guluk dan Lenteng.

“Bantuannya pasti bertahap, karena kami menyesuaikan dengan kemampuan APBD,” jelasnya.

Inung, sapaan akrab Chainur Rasyid, mengklaim jumlah produksi bawang merah akan meningkat. Apalagi, lanjut dia, bawang merah varietas lokal sudah ditetapkan sebagai komoditas unggulan daerah, khususnya varietas Rubaru.

“Ini bukan sekadar rencana, tapi sudah berjalan,” tegasnya.

Aktivis Petani Sumenep, Moh. Faiq menyampaikan, patokan target terhadap jumlah produksi bawang merah sangat penting untuk ditetapkan. Karena, hal itu menjadi indikator pokok sebagai alat pengukur keberhasilan sektor pertanian.

“Target itu bagian dari perencanaan. Tanpa target, tidak akan bisa diketahui progresivitas program berjalan baik atau justru turun,” katanya, Selasa (28/10/2025).

Bahkan, lanjut dia, arah kebijakan pemerintah menjadi tidak terarah tanpa adanya target yang jelas. Paling tidak, hal itu menjadi bahan ukur untuk evaluasi. Sehingga, potensi risiko yang dapat mengakibatkan turunnya hasil produksi di tahun depan, bisa segera diantisipasi.

Selain itu, Faiq juga meminta pemerintah agar merumuskan strategi konkret untuk mengembangkan produksi dan distribusi bawang merah khas lokal. Khususnya, varietas Rubaru yang mulai dikenal di pasar nasional hingga internasional.

“Pemerintah sudah punya tim penyuluh, mereka bisa menjadi ujung tombak untuk memastikan produksi tidak terus turun,” pungkasnya. (ifh/bus)

Join WhatsApp channel moralika.com agar tidak ketinggalan berita terbaru lainnya.

Gabung
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan