Sebaran Campak di Pamekasan Mencapai Ribuan Kasus, 11 Anak Dilaporkan Meninggal - Moralika.com
Moralika.com
BAPPEDA
STKIP
BKPSDM
Yazid
BPRS
Beranda Berita Sebaran Campak di Pamekasan Mencapai Ribuan Kasus, 11 Anak Dilaporkan Meninggal

Sebaran Campak di Pamekasan Mencapai Ribuan Kasus, 11 Anak Dilaporkan Meninggal

ILUSTRASI: Petugas medis sedang melakukan vaksinasi terhadap pasien. (Moralika/Pixels)

Pamekasan, moralika.com – Kasus penyakit campak di Kabupaten Pamekasan cukup tinggi. Hal itu diketahui berdasar data dinas kesehatan (dinkes) setempat yang tercatat mulai Januari hingga 27 Oktober 2025.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Pamekasan, Avira Sulistyowati mengungkapkan, total kasus gejala campak mencapai 1.097 anak. Sebanyak 208 pasien di antaranya, sudah dinyatakan positif menderita campak.

Selain itu, Dinkes Pamekasan juga mencatat 11 anak meninggal akibat menderita campak. Sementara itu, terdapat 15 pasien yang sampai sekarang masih menjalani pengobatan di sejumlah fasilitas kesehatan (faskes). Pasien yang dinyatakan sembuh, berjumlah 1.071 anak.

Kasus campak itu tersebar di 13 kecamatan yang ada di Kabupaten Pamekasan. Hanya, kasus dengan jumlah penderita terbanyak alias incidence rate tertinggi, berada di lima kecamatan.

“Meliputi Kecamatan Proppo, Kadur, Tlanakan, Pamekasan dan Pademawu,” ungkapnya, Senin (27/10/2025).

Upaya penekanan dan pencegahan terhadap lonjakan kasus campak terus dilakukan. Menurut Avira, instansinya sedang mengoptimalkan pelaksanaan imunisasi tambahan.

“Sampai tanggal 27 Oktober, imunisasi serentak campak mencapai 91,4 persen,” sebutnya.

Meskipun capaian vaksinasi sudah banyak, petugas medis sempat mengalami kendala di lapangan. Pasalnya, ada sebagian warga yang enggan dilakukan imunisasi terhadap anaknya. Mereka takut pada efek samping vaksin yang dianggap bisa mengakibatkan panas.

“Kami sudah berupaya mengedukasi,” ujarnya.

Petugas medis memaksimalkan program imunisasi melalui sweeping ke tiap rumah warga, terutama yang sempat menolak. Agenda tersebut dilakukan dengan melibatkan tim penggerak pemberdayaan kesejahteraan keluarga (TP PKK) dan para tokoh.

Imunisasi terhadap anak, dianggap penting dalam upaya mencegah sebaran penyakit campak. Sebab, berdasar beberapa kasus yang terjadi, mayoritas pasien campak diketahui belum terimunisasi.

“Ada 78 persen pasien campak tidak mendapatkan imunisasi,” ujarnya.

Wakil Ketua DPRD Pamekasan, Ismail mengatakan, upaya pencegahan seharusnya dilakukan sejak dini. Sebab, kata dia, saat jumlah kasus melonjak, maka makin sulit untuk dikendalikan.

“Saya telah wanti-wanti sejak adanya kasus campak di Sumenep,” katanya.

Mengenai itu, Ismail menekankan agar Dinkes Pamekasan tidak hanya memaksimalkan imunisasi semata. Seiring dengan itu, juga penting dilakukan sosialisasi secara langsung kepada masyarakat.

Menurutnya, masyarakat perlu diberi pemahaman tentang dampak dari vaksinasi tersebut. Misalnya efek samping yang dapat mengakibatkan alergi ringan pada anak. Kemudian, juga penting dijelaskan terkait dampak positif vaksinasi yang justru lebih bermanfaat untuk mencegah campak.

“Dampak positif inilah yang perlu disosialisasikan kepada masyarakat,” pungkasnya. (fan/bus)

Join WhatsApp channel moralika.com agar tidak ketinggalan berita terbaru lainnya.

Gabung
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan