Disdik Sumenep Mengelak, Soal Polemik Pengadaan Seragam Siswa
Sumenep, moralika.com – Kasus Anggota Komisi III DPRD Sumenep yang diseret dalam polemik proyek pengadaan seragam siswa masih bergulir. Mengenai itu, pejabat dinas pendidikan (disdik) mengelak dari informasi yang beredar.
Diberitakan moralika.com sebelumnya, Yasid disebut bermain proyek pengadaan seragam siswa yang anggarannya mencapai Rp3 miliar. Pernyataan tersebut diduga disampaikan oleh Kabid Pembinaan Sekolah Dasar (SD) Disdik Sumenep, Ardiansyah Ali Sochibi. Tepatnya, yaitu saat dalam forum rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi IV DPRD Sumenep.
Media ini mengonfirmasi Ardi, sapaan akrab Ardiansyah Ali Sochibi, untuk memastikan informasi yang beredar. Berdasar keterangannya, Ardi mengaku tidak pernah menyampaikan tuduhan tersebut.

“Saya tidak pernah menuduh. Kalimat seperti itu tidak pernah saya ucapkan,” katanya saat dikonfirmasi pada Senin (13/10/2025).
Saat diminta penjelasan lebih lanjut, dia malah irit bicara. Bahkan, melempar keterangan ke pihak lain. Ardi mengarahkan media ini agar mengonfirmasi Kepala Disdik Sumenep, Agus Dwi Saputra.
“Silakan langsung ke Pak Kadis, beliau juga tahu soal ini,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Disdik Sumenep, Agus Dwi Saputra, sama-sama menepis kabar tidak sedap itu. Dia mengklaim, pejabat instansinya tidak ada yang menuduh Yasid bermain proyek program pengadaan seragam siswa.

“Program pengadaan seragam tidak ada hubungannya dengan Komisi III. Kalau mau tahu detailnya, silakan tanyakan ke Komisi IV,” ucapnya.
Moralika.com telah melakukan konfirmasi secara langsung kepada Ketua Komisi IV DPRD Sumenep, Mulyadi. Secara tegas dia menuturkan, tuduhan yang menyeret nama Yasid memang diutarakan oleh Ardi.
“Pernyataan dari Ardi, disampaikan saat rapat dengar pendapat bersama Komisi IV (Sabtu, 11/10/2025). Semua anggota komisi yang ada di ruangan sama-sama mendengar soal itu,” ujarnya saat dikonfirmasi, Senin (13/10/2025).
Sementara itu, Anggota Komisi III DPRD Sumenep, Akhmadi Yasid sebagai pihak yang merasa dirugikan, mengaku tidak pernah punya konflik dengan pejabat disdik. Bahkan sering bertemu dalam berbagai forum legislatif dan eksekutif.

“Entah kenapa, di rapat Komisi IV tiba-tiba dia menyebut nama saya ikut menentukan proyek seragam. Itu jelas tidak benar,” ujar Yasid, Rabu (15/10/2025).
Yasid menilai pernyataan yang disampaikan Ardi bukan hal sepele. Sebagai pejabat publik, lanjut Yasid, seharusnya berhati-hati dalam berbicara. Terutama berkaitan dengan isu yang belum jelas kebenarannya.
“Itu forum resmi, bukan tempat bercanda,” tegasnya.
Sampai sekarang, Yasid terus mempertimbangkan langkah terbaik untuk menindaklanjuti polemik yang menyeret namanya. Kebetulan, beberapa waktu ke depan segera dilaksanakan rapat badan anggaran (banggar) bersama Disdik Sumenep.

“Saya akan minta disdik menjelaskan secara terbuka. Supaya publik tahu duduk persoalannya,” pungkasnya. (ifh/bus)
Join WhatsApp channel moralika.com agar tidak ketinggalan berita terbaru lainnya.
Gabung










