Ratusan Rumah Rusak Akibat Bencana, Program Renovasi Ditarget Tuntas Sebelum Akhir Tahun
Sumenep, moralika.com – Kerusakan rumah korban terdampak bencana alam di Sumenep mencapai 625 unit dan 98 persen di antaranya terdapat di Pulau Sapudi. Mengenai itu, pemerintah kabupaten (pemkab) setempat mulai merealisasikan program renovasi. Semua pekerjaan fisik, ditargetkan tuntas sebelum akhir tahun 2025.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep, Ahmad Laily Maulidi mengatakan, sebagian rumah mulai dilakukan pengerjaan fisik. Sedangkan, sebagian yang lain masih dalam proses asesmen di lapangan.
“Tingkat kerusakannya variatif, mulai dari ringan, sedang, hingga berat,” ungkapnya, Selasa (21/10/2025).

Menurut Laily, proses asesmen sebenarnya dijadwalkan terlaksana paling lambat dua hari setelah kejadian bencana. Namun, ada banyak kendala yang menghambat. Pertama, yaitu karena letak kejadian bencana dengan dampak paling parah berada di wilayah kepulauan.
“Kondisi medan di Sapudi sulit dijangkau dan hanya bisa diakses lewat jalur laut,” katanya.
Kemudian, faktor lain yang membuat proses asesmen menjadi lama, yaitu karena jumlah laporannya sangat banyak. Sedangkan hal itu harus ditinjau secara langsung satu per satu. Supaya, program renovasi yang dicanangkan oleh Pemkab Sumenep dapat dipastikan tepat sasaran.
“Kalau tidak dilakukan dengan cermat, bisa saja satu rumah menerima dua bantuan,” jelasnya.

Bahkan, lanjut dia, sebagian korban tidak memiliki kartu tanda penduduk (KTP) atau dokumen kependudukan yang dibutuhkan sebagai persyaratan. Akibatnya, masalah tersebut makin mempersulit proses verifikasi data.
“Kami juga kesulitan mencari tukang bangunan, karena jumlah rumah yang harus diperbaiki mencapai ratusan,” pungkasnya. (ifh/bus)
Join WhatsApp channel moralika.com agar tidak ketinggalan berita terbaru lainnya.
Gabung








